Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Penelitian Buktikan: Kecerdasan 'Night Owl' Ungguli 'Early Bird

2025-11-23 | 01:49 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-22T18:49:15Z
Ruang Iklan

Penelitian Buktikan: Kecerdasan 'Night Owl' Ungguli 'Early Bird

Sebuah studi komprehensif terbaru yang dipimpin oleh akademisi dari Imperial College London menemukan bahwa individu yang mengidentifikasi diri sebagai "night owl" atau orang yang aktif di malam hari, memiliki fungsi kognitif yang superior dibandingkan dengan "early bird" atau orang yang bangun pagi. Penelitian skala besar ini menganalisis data dari lebih dari 26.000 orang dewasa yang merupakan bagian dari UK Biobank, salah satu basis data kesehatan terbesar di dunia.

Para peserta dalam studi ini menyelesaikan serangkaian tes kognitif yang mengukur kecerdasan, penalaran, waktu reaksi, dan kecepatan pemrosesan informasi. Hasilnya secara konsisten menunjukkan bahwa night owl, yaitu mereka yang secara alami merasa paling waspada dan produktif di malam hari, mencetak skor lebih tinggi pada berbagai tes kognitif ini. Bahkan, individu dengan kronotipe menengah—yang tidak sepenuhnya night owl maupun early bird—juga menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang cenderung bangun pagi. Dr. Raha West, penulis utama studi dari Departemen Bedah dan Kanker di Imperial College London, menjelaskan bahwa kronotipe, yang lebih dari sekadar preferensi pribadi, dapat secara signifikan memengaruhi fungsi kognitif, termasuk memori dan kemampuan memecahkan masalah.

Meskipun temuan ini menyoroti keunggulan kognitif pada night owl, para peneliti juga menekankan pentingnya durasi tidur yang ideal. Studi tersebut menunjukkan bahwa individu yang tidur antara tujuh hingga sembilan jam setiap malam memiliki performa kognitif terbaik, terlepas dari kronotipe mereka. Tidur yang terlalu sedikit atau terlalu banyak dari rentang ini dapat berdampak negatif pada fungsi otak. Profesor Daqing Ma, salah satu pemimpin studi, menambahkan bahwa pengelolaan pola tidur secara proaktif sangat penting untuk meningkatkan dan menjaga cara kerja otak.

Namun, beberapa ahli mengimbau agar berhati-hati dalam menarik kesimpulan terlalu cepat. Jacqui Hanley dari Alzheimer's Research UK menyatakan bahwa belum jelas apakah perubahan pola tidur memengaruhi fungsi otak, atau justru penurunan kognisi yang menyebabkan perubahan pola tidur. Selain itu, sementara night owl mungkin memiliki keunggulan kognitif, penelitian lain mengindikasikan bahwa mereka mungkin menghadapi risiko kesehatan jangka panjang. Beberapa studi mengaitkan kronotipe malam dengan masalah metabolisme, seperti indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi, kadar kolesterol tinggi, peningkatan resistensi insulin, dan risiko sindrom metabolik. Ada juga temuan yang menunjukkan risiko kematian akibat semua penyebab dan kardiovaskular yang lebih tinggi pada night owl dibandingkan early bird.

Sebaliknya, early bird cenderung memiliki indikator kesehatan yang lebih baik, termasuk BMI yang lebih rendah dan kadar gula darah yang lebih sehat. Kronotipe seseorang sebagian besar ditentukan oleh faktor biologis dan genetik. Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan kecenderungan tidur alami masing-masing, tetapi yang terpenting adalah memastikan durasi tidur yang cukup dan berkualitas untuk menjaga kesehatan serta fungsi otak yang optimal.