Seorang bocah berusia 11 tahun bernama Cole Ditmore mengalami stroke setelah sebuah insiden tak terduga di lapangan sekolah di Louisiana, Amerika Serikat. Kejadian bermula ketika Cole sedang berdiri sambil menggigit spidol, dan sebuah bola tanpa sengaja menghantamnya, mendorong spidol tersebut ke belakang tenggorokannya. Ibunya, Angelina Frazier, awalnya menduga Cole mengalami gegar otak.
Namun, setibanya di Rumah Sakit Our Lady of the Lake St Elisabeth, dokter menemukan luka tusuk kecil di tenggorokan Cole dan menunjukkan tanda-tanda stroke. Kondisinya memburuk saat diperiksa oleh dokter spesialis THT; ia mulai cadel, separuh wajahnya menurun, dan lengan kirinya sulit digerakkan. Tim medis segera menjalankan protokol penanganan stroke dan memindahkan Cole ke Institut Jantung dan Pembuluh Darah di Rumah Sakit Our Lady of the Lake Regional Medical Center.
Dokter menjelaskan bahwa spidol yang menghantam tenggorokannya menekan arteri karotis, memicu pembentukan gumpalan darah yang menyebabkan stroke. Cole dirawat selama empat hari di unit perawatan intensif pediatrik. Dalam masa pemulihan, Cole mengenang saat dirinya sadar namun tidak dapat merespons. "Saya dengar orang tua saya berbicara, tetapi saya tidak bisa bicara," ujarnya. Ibunya juga mengungkapkan bahwa hal pertama yang ditanyakan putranya adalah apakah ia akan meninggal dunia karena kondisinya.
Setelah enam bulan menjalani terapi fisik dan perawatan lanjutan, Cole menunjukkan kemajuan yang signifikan. Angelina Frazier menyatakan rasa syukurnya karena putranya mendapatkan pemeriksaan dokter THT tepat waktu, yang memungkinkan penanganan stroke yang cepat. Meskipun kondisinya membaik, Cole masih harus membatasi aktivitas fisik karena mengonsumsi obat pengencer darah, dan ia berharap dapat kembali normal sepenuhnya.
