Notification

×

Iklan

Iklan

5 Gejala Diam-diam Gula Darah Tinggi, Gerbang Utama Menuju Diabetes

Minggu, 16 November 2025 | 09:22 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-16T02:22:02Z
Ruang Iklan

5 Gejala Diam-diam Gula Darah Tinggi, Gerbang Utama Menuju Diabetes

Peningkatan kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat memiliki dampak serius pada kesehatan, seringkali diawali dengan tanda-tanda tersembunyi yang mungkin diabaikan. Mengenali gejala-gejala ini sangat penting untuk deteksi dini dan pencegahan diabetes. Dokter Pal Manickam, seorang ahli gastroenterologi, menekankan bahwa tubuh sering memberikan sinyal halus sebelum gejala besar muncul.

Berikut adalah lima tanda tersembunyi saat gula darah tak terkontrol yang perlu diwaspadai:

1. Kelelahan Konstan Meskipun Sudah Cukup Istirahat. Jika tubuh terasa lesu dan kurang energi meskipun sudah tidur cukup, ini bisa menjadi indikasi bahwa sel-sel tubuh kekurangan energi karena gula tidak digunakan secara optimal. Kelelahan yang diakibatkan oleh resistensi insulin atau fluktuasi gula darah biasanya tidak membaik dengan istirahat dan sering membuat pagi hari terasa berat.

2. Masalah Kulit yang Tidak Biasa atau Sulit Sembuh. Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi kondisi kulit. Gejala yang perlu diwaspadai meliputi kulit kering dan gatal yang persisten, terutama di area kaki bagian bawah karena sirkulasi darah yang tidak lancar. Tanda lain bisa berupa munculnya bintik-bintik gelap berwarna cokelat kemerahan atau oval pada kaki, yang disebut dermopati diabetik. Selain itu, infeksi jamur berulang, termasuk infeksi jamur genital, atau luka yang sangat lambat untuk sembuh juga bisa menjadi tanda kadar gula darah tinggi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mengganggu proses penyembuhan.

3. Penglihatan Kabur yang Berfluktuasi. Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan perubahan bentuk lensa mata, yang mengakibatkan penglihatan menjadi kabur atau buram. Kondisi ini bisa muncul dan menghilang, tergantung pada fluktuasi kadar gula darah. Jika tidak ditangani, gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil dan saraf di retina, berpotensi menyebabkan retinopati diabetik atau katarak.

4. Sering Buang Air Kecil (Poliuria) dan Rasa Haus Berlebihan (Polidipsia). Orang sehat umumnya buang air kecil sekitar 4-7 kali sehari. Namun, pada penderita diabetes, ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring dan membuang kelebihan glukosa melalui urine. Peningkatan frekuensi buang air kecil yang signifikan, terutama terbangun di malam hari (nokturia), serta rasa haus yang terus-menerus dan berlebihan sebagai upaya tubuh mengganti cairan yang hilang, merupakan gejala klasik yang perlu diwaspadai.

5. "Brain Fog" (Sulit Fokus) dan Keinginan Kuat terhadap Makanan Manis. Fluktuasi kadar gula darah dapat memengaruhi pasokan energi ke otak, menyebabkan kesulitan konsentrasi, mudah lupa, atau perubahan suasana hati yang gampang berubah. Selain itu, keinginan kuat untuk mengonsumsi makanan manis setelah makan besar bisa menjadi sinyal bahwa kadar gula darah naik dan turun terlalu cepat, di mana tubuh meminta "perbaikan cepat" berupa gula.

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa tanda ini, sangat disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan kadar gula darah. Pemeriksaan rutin seperti tes gula darah puasa, gula darah 2 jam setelah makan, atau HbA1c dapat membantu mendiagnosis kondisi dan mencegah komplikasi serius. Kadar gula darah normal umumnya antara 80 dan 130 mg/dL sebelum makan dan kurang dari 180 mg/dL dua jam setelah makan. Deteksi dini dan pengelolaan yang tepat adalah kunci untuk menghindari dampak jangka panjang diabetes pada organ tubuh seperti mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah.