Notification

×

Iklan

Iklan

Jejak Material Interior Panggung & Lounge JFW 2026: Daur Ulang atau Tumpukan Limbah?

Selasa, 18 November 2025 | 21:24 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-18T14:24:40Z
Ruang Iklan

Jejak Material Interior Panggung & Lounge JFW 2026: Daur Ulang atau Tumpukan Limbah?

Perhelatan Jakarta Fashion Week (JFW) 2026, yang telah sukses diselenggarakan pada 27 Oktober hingga 2 November 2025 di Pondok Indah Mall 3, Jakarta, tidak hanya menampilkan tren mode terkini, tetapi juga menyoroti perhatian yang semakin besar terhadap keberlanjutan dalam setiap aspek penyelenggaraannya. Isu mengenai pengelolaan material interior panggung dan lounge pasca-acara menjadi pertanyaan penting seiring meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dari industri kreatif.

Meskipun detail spesifik mengenai nasib setiap material interior panggung dan lounge JFW 2026 tidak diungkap secara terperinci, JFW secara konsisten menunjukkan komitmennya terhadap praktik berkelanjutan. Chairman Jakarta Fashion Week, Svida Alisjahbana, dalam pidato penutup JFW 2025, yang mendahului JFW 2026, menegaskan bahwa keberlanjutan adalah kata kunci untuk masa depan industri ini. Hal ini mengindikasikan bahwa prinsip-prinsip keberlanjutan kemungkinan besar juga diterapkan dalam pengelolaan material setelah acara.

Tren global dan upaya JFW sebelumnya menunjukkan fokus pada minimalisasi limbah dan pemanfaatan kembali. Kolaborasi dengan pihak-pihak seperti Asia Pacific Rayon (APR) dalam penggunaan serat rayon viskosa yang terbarukan dan dapat terurai secara hayati untuk koleksi busana, serta sinergi dengan Epson untuk pencetakan tekstil yang lebih ramah lingkungan, mencerminkan dorongan untuk mengurangi jejak karbon. Dalam konteks dekorasi, ini dapat diterjemahkan menjadi pemilihan material yang dapat didaur ulang, digunakan kembali, atau memiliki masa pakai yang lebih panjang.

Industri mode berkelanjutan berupaya meminimalkan kerugian bagi lingkungan mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses produksi, termasuk mengurangi limbah tekstil. Konsep ini juga mendorong penggunaan bahan alami yang dapat terurai secara hayati. Dengan adanya desainer dan merek lokal seperti Sejauh Mata Memandang yang telah lama mengusung fesyen berkelanjutan dengan menggunakan limbah tekstil daur ulang dan mengedepankan konsep slow fashion, diharapkan bahwa semangat yang sama juga meresap ke dalam elemen produksi acara.

Secara umum, praktik yang berkembang dalam penyelenggaraan acara besar adalah mengupayakan daur ulang atau upcycling material dekorasi. Material seperti kayu, logam, kain, dan elemen non-struktural lainnya seringkali disumbangkan, dijual kembali, atau diolah menjadi produk lain setelah acara. Langkah-langkah ini penting untuk mendukung ekonomi sirkular dan mengurangi tumpukan sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Komitmen JFW terhadap keberlanjutan menunjukkan bahwa ada upaya terkoordinasi untuk memastikan material interior panggung dan lounge JFW 2026 dikelola dengan cara yang paling bertanggung jawab dan ramah lingkungan setelah peragaan busana berakhir.