Notification

×

Iklan

Iklan

Pemerintah Amankan Pangan: 5,7 Ton Udang Beradiasi Cs-137 Dimusnahkan

Minggu, 16 November 2025 | 09:27 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-16T02:27:31Z
Ruang Iklan

Pemerintah Amankan Pangan: 5,7 Ton Udang Beradiasi Cs-137 Dimusnahkan

Pemerintah Indonesia telah memusnahkan 5,7 ton udang yang terkontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada hari Sabtu, 15 November 2025, sebagai tindak lanjut atas temuan kontaminasi oleh otoritas Amerika Serikat. Pemusnahan ini dilakukan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mendeteksi Cs-137 dalam pengiriman udang beku asal Indonesia, yang kemudian memicu penyelidikan dan penarikan produk oleh peritel besar seperti Walmart.

Dari total 3.250 kotak karton udang yang diperiksa oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), ditemukan 494 kotak karton udang atau seberat 5,7 ton terkontaminasi Cs-137 pada bagian luar kemasan. Hasil pengujian terhadap sampel udang menunjukkan kandungan Cs-137 sebesar 10,8 Becquerel per kilogram (Bq/kg) pada uji basah. Meskipun nilai ini lebih kecil dari 100 Bq/kg, yang merupakan tingkat klirens Cs-137 yang dapat dilepaskan ke lingkungan, pemusnahan tetap dilakukan dengan prinsip kehati-hatian berdasarkan rekomendasi Badan Karantina Indonesia (Barantin) dan BAPETEN. Tingkat deteksi FDA sebelumnya sebesar 68 Bq/kg dalam satu pengiriman, yang 17 kali lebih rendah dari ambang batas intervensi FDA sebesar 1200 Bq/kg, namun masih seratus kali di atas tingkat latar belakang normal. Ahli fisika kesehatan mencatat bahwa tingkat radioaktivitas tersebut, meskipun tidak menimbulkan bahaya akut dari paparan satu kali, memerlukan penyelidikan lebih lanjut karena paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker akibat kerusakan DNA.

Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) sekaligus Ketua Bidang Mitigasi dan Penanganan Kontaminasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cesium-137, Rasio Ridho Sani, menegaskan bahwa pemusnahan dilakukan sesuai protokol keamanan radiasi dan lingkungan. Proses pemusnahan melibatkan insinerasi menggunakan insinerator tipe Vertical Stoker pada suhu 800-900 °C, yang dilengkapi dengan peralatan pengendalian emisi udara dan sistem pemantauan emisi berkelanjutan (CEMS). Abu hasil insinerasi selanjutnya ditangani melalui makro enkapsulasi dengan solidifikasi/beton dalam kotak HDPE, kemudian ditempatkan di tempat penimbunan sampah (landfill) kelas 1 yang dioperasikan oleh PT PPLI/DOWA. Pemusnahan ini juga diawasi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Penyelidikan mendalam mengidentifikasi bahwa sumber kontaminasi Cs-137 berasal dari sebuah pabrik baja, PT Peter Metal Technology (PMT), di kawasan industri Cikande, Serang Regency, Provinsi Banten, yang menggunakan skrap logam impor. Diduga, material radioaktif tersebut menyebar melalui transmisi udara, mengkontaminasi fasilitas di dekatnya, termasuk fasilitas pengemasan udang PT Bahari Makmur Sejati (BMS) yang berjarak kurang dari dua kilometer dari pabrik baja tersebut. Peristiwa ini telah menyebabkan sembilan orang di kawasan industri tersebut teruji positif terpapar Cs-137 dan telah menerima perawatan medis.

Pemerintah Indonesia melalui Satgas Cs-137 terus melakukan upaya dekontaminasi intensif di area Cikande. Sebagai langkah antisipasi, pemerintah juga mengeluarkan larangan sementara impor skrap besi dan logam ke Indonesia pada 14 Oktober 2025. Meskipun insiden ini telah menimbulkan kekhawatiran, pemerintah memastikan bahwa insiden tersebut tidak memengaruhi integritas rantai pasokan makanan laut maupun ekspor negara.