Notification

×

Iklan

Iklan

Terungkap! Pemicu Tak Biasa Stroke Wanita 20 Tahun

Selasa, 18 November 2025 | 06:23 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-17T23:23:44Z
Ruang Iklan

Terungkap! Pemicu Tak Biasa Stroke Wanita 20 Tahun

Seorang wanita muda bernama Esther Littlewood dari Derbyshire, Inggris, mengalami serangan stroke di usia 20 tahun karena penyebab yang tidak terduga: sebuah lubang kecil di jantungnya yang tidak terdeteksi sejak lahir. Kejadian ini bermula ketika Esther merasakan sakit kepala parah saat menonton televisi. Setelah meminum paracetamol dan mencoba beristirahat, ia ditemukan tidak sadarkan diri oleh pasangannya dan segera dilarikan ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan Esther mengalami stroke yang disebabkan oleh kondisi patent foramen ovale (PFO), yaitu lubang kecil berbentuk katup di ruang atas jantung yang seharusnya menutup setelah bayi lahir, namun pada sebagian orang tidak tertutup sempurna. PFO ini memungkinkan gumpalan darah lolos dan mengalir ke otak, memicu serangan stroke. Esther harus dibius dan dibuat koma untuk menyelamatkan hidupnya dan kini tengah menunggu prosedur operasi untuk menutup lubang tersebut.

Kasus serupa juga dialami oleh Emma Rand, seorang wanita berusia 23 tahun di New York, Amerika Serikat, yang menderita stroke saat mengikuti kelas spinning. Sebelum kejadian, tekanan darah Emma diketahui tinggi. Stroke yang dialaminya juga dipicu oleh PFO, yang kemudian ditangani melalui prosedur penutupan lubang di jantungnya.

Fenomena stroke pada usia muda, khususnya pada wanita, semakin menjadi perhatian serius di kalangan profesional kesehatan. Data menunjukkan bahwa secara global, kasus stroke bahkan lebih umum terjadi pada wanita di bawah usia 25 tahun dibandingkan pria pada kelompok usia yang sama. Meskipun stroke umumnya diyakini menyerang lansia, laporan menunjukkan adanya peningkatan signifikan kasus stroke pada kelompok usia 20 hingga 45 tahun dalam tiga dekade terakhir. Faktor-faktor risiko stroke pada usia muda seringkali berbeda dari yang terjadi pada orang tua.

Selain PFO, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko stroke pada wanita muda meliputi kondisi biologis dan hormonal. Tekanan darah tinggi saat kehamilan, seperti hipertensi gestasional dan preeklampsia, dapat merusak pembuluh darah otak dan meningkatkan risiko stroke selama maupun setelah kehamilan. Penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi yang mengandung estrogen-progesteron juga dapat meningkatkan risiko pembekuan darah, terutama pada wanita perokok, berusia di atas 35 tahun, atau yang memiliki migrain dengan aura. Migrain dengan aura dan penyakit autoimun juga merupakan faktor pemicu.

Gaya hidup tidak sehat juga merupakan pemicu utama yang kerap diabaikan pada usia muda. Kebiasaan seperti pola makan tidak sehat (tinggi gula, garam, lemak jenuh), kurangnya aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol berat, dan begadang dapat berkontribusi pada risiko stroke. Contohnya, Olsza, seorang wanita yang mengalami stroke di usia 19 tahun akibat kebiasaan begadang dan pola makan tidak teratur, yang menyebabkan perdarahan di pembuluh darah otaknya. Demikian pula Elsa Rajianti (29) di Tangerang, yang mengalami stroke karena gaya hidup tidak sehat, memicu kolesterol tinggi dan tekanan darah tidak stabil.

Faktor genetik dan riwayat keluarga dengan stroke juga dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap kondisi ini di usia muda. Penyakit penyerta seperti obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes juga menjadi pemicu stroke pada usia muda. Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan gejala awal stroke, yang meliputi kelemahan atau kelumpuhan tubuh, gangguan bicara, dan penurunan kesadaran. Deteksi dini dan perubahan gaya hidup sehat adalah langkah krusial untuk mencegah serangan stroke, bahkan pada usia muda.