Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Bayi Unik Kaki 10 Jari di Aceh: Kisah Penanganan Langka oleh Dokter

2025-11-22 | 04:33 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-21T21:33:03Z
Ruang Iklan

Bayi Unik Kaki 10 Jari di Aceh: Kisah Penanganan Langka oleh Dokter

Dokter di Aceh berhasil menangani kasus langka pada seorang bayi yang terlahir dengan kondisi "mirror foot" dan polidaktili pada kaki kirinya, menyebabkan bayi tersebut memiliki 10 jari. Kasus kelainan bawaan ini ditemukan ketika bayi berusia 3 bulan. Temuan medis ini telah dipublikasikan dalam Journal of International Surgery and Clinical Medicine (JISCM) pada tahun 2024.

Dalam pemeriksaan awal, bayi tersebut tidak memiliki riwayat hubungan sedarah di antara orang tua atau riwayat kelainan serupa dalam keluarga. Bayi lahir cukup bulan tanpa masalah yang terdeteksi selama masa kehamilan orang tuanya.

Pemeriksaan klinis menunjukkan adanya sepuluh jari pada kaki kiri bayi. Melalui pemeriksaan radiologi, terlihat bahwa seluruh falang (tulang kecil penyusun jari) proksimal, tengah, dan distal terbentuk sempurna, dengan total sepuluh jari dan sembilan metatarsal (tulang panjang di telapak kaki). Selain kelebihan jari, bayi ini juga memiliki struktur tulang yang bertambah.

Selain polidaktili, bayi ini juga didiagnosis dengan kondisi lain seperti congenital talipes equinovarus (CTEV) atau kaki pengkor, serta genu recurvatum (lutut melengkung ke belakang). Kondisi kompleks ini memerlukan tindakan operasi. Tujuan dari operasi adalah untuk membentuk kaki yang lebih fungsional dan memiliki tampilan yang lebih wajar, serta untuk mempermudah perawatan CTEV yang memerlukan koreksi bertahap dengan gips.

Enam bulan pasca-operasi, bentuk kaki bayi menunjukkan perbaikan yang baik, meskipun kemampuan berjalan belum dapat dinilai karena usia pasien yang masih sangat muda. Terapi untuk CTEV telah ditangani oleh dokter ortopedi setempat tanpa komplikasi tambahan. Namun, karena keterbatasan fasilitas di Aceh, pasien kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit ortopedi anak di Jakarta untuk penanganan lanjutan yang komprehensif.