:strip_icc()/kly-media-production/medias/5420793/original/014879200_1763808073-Cumi_segar_sedang_dicuci.jpg)
Sebagai bahan makanan laut yang digemari, cumi kerap menjadi pilihan utama di dapur. Namun, penanganan yang kurang tepat setelah pembelian seringkali menyebabkan cumi menghitam, berbau amis, dan cepat busuk, sehingga mengurangi kualitas masakan. Untuk menjaga kesegaran cumi lebih lama dan menghindari bau tak sedap di dapur, terdapat beberapa kunci penyimpanan yang efektif.
Langkah pertama yang esensial adalah pembersihan cumi secara menyeluruh segera setelah pembelian. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan bagian yang tidak diperlukan dan sumber bau amis. Pisahkan kepala dari badan cumi dengan hati-hati, lalu buang kantung tinta hitam secara perlahan agar tidak pecah, serta singkirkan tulang transparan atau tulang rawan yang menyerupai plastik. Jangan lupakan membersihkan mata dan seluruh jeroan lainnya dari dalam tubuh cumi. Setelah semua bagian yang tidak diinginkan terbuang, bilas cumi di bawah air mengalir hingga benar-benar bersih, memastikan tidak ada sisa kotoran atau lendir yang menempel pada permukaannya.
Kedua, untuk mengatasi bau amis yang sering melekat dan membantu menjaga kesegaran, lumuri cumi dengan air perasan jeruk nipis atau lemon. Asam dari buah sitrus ini efektif menetralkan senyawa penyebab bau amis. Diamkan selama kurang lebih 15 menit, lalu bilas kembali cumi-cumi dengan air mengalir yang bersih setelah perendaman. Setelah dicuci bersih, keringkan cumi menggunakan tisu dapur atau lap bersih untuk menghilangkan kelebihan air. Proses pengeringan ini sangat penting untuk menjaga kesegaran cumi lebih lama dan mencegah cepat busuk.
Selanjutnya, bagi cumi menjadi beberapa porsi dalam wadah kedap udara. Cara ini sangat membantu ketika ingin menyimpan cumi dalam jumlah banyak agar lebih awet dan memudahkan saat akan diolah. Penggunaan wadah kedap udara juga mencegah kontaminasi silang dengan bahan makanan lain di kulkas dan menjaga kelembapan cumi.
Untuk penyimpanan jangka pendek (maksimal 1-2 hari), simpan cumi di bagian chiller kulkas pada suhu di bawah 4°C. Suhu yang stabil dan dingin ini akan menghambat pertumbuhan bakteri, menjaga cumi tetap segar, dan tidak cepat busuk. Namun, hindari menyimpan cumi terlalu lama di chiller karena kualitasnya akan menurun setelah dua hari. Sementara itu, untuk penyimpanan yang lebih lama, bekukan cumi di dalam freezer. Metode ini dapat menjaga kualitas cumi hingga 3 bulan atau bahkan 3 sampai 6 bulan pada suhu -18°C atau lebih rendah, tanpa mengurangi tekstur dan rasanya secara signifikan. Pastikan cumi dibungkus rapat dengan kantong kedap udara atau dibalut plastic wrap sebelum dibekukan. Saat akan mengolah cumi beku, pindahkan cumi ke dalam kulkas dan biarkan mencair semalaman, atau rendam dalam baskom berisi air dingin selama sekitar setengah jam. Hindari membiarkan cumi mencair terlalu lama di suhu ruangan.
Dengan menerapkan enam cara penyimpanan ini, cumi akan tetap segar, tidak menghitam, dan bebas bau amis, siap diolah menjadi hidangan lezat kapan pun diinginkan tanpa khawatir mengganggu aroma dapur.