Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Bukan ISK Biasa: Nyeri Pipis Pria Ini Berujung Kanker Prostat Stadium Akhir

2025-11-22 | 04:39 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-21T21:39:31Z
Ruang Iklan

Bukan ISK Biasa: Nyeri Pipis Pria Ini Berujung Kanker Prostat Stadium Akhir

Kasus pria yang mengeluhkan nyeri saat buang air kecil, awalnya didiagnosis sebagai infeksi saluran kemih (ISK), namun belakangan terungkap sebagai kanker prostat stadium akhir, menyoroti bahaya diagnosis yang terlewat dan pentingnya deteksi dini. Kondisi ini sering kali menimbulkan gejala yang tumpang tindih, menyebabkan kebingungan baik bagi pasien maupun terkadang tenaga medis.

Dalam sebuah kasus yang disoroti baru-baru ini, seorang pria mengalami nyeri saat buang air kecil dan didiagnosis menderita ISK, kemudian diberi antibiotik. Namun, kondisinya memburuk dalam sebulan, ditandai dengan penurunan berat badan, nyeri perut bagian bawah, dan frekuensi buang air kecil yang terus-menerus. Diagnosis akhir menunjukkan kanker prostat stadium akhir yang telah menyebar ke paru-paru, hati, dan tulang, menjadikannya kondisi terminal.

Kanker prostat, terutama pada tahap awal, sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas atau khas. Gejala biasanya muncul ketika kanker sudah membesar atau menyebar ke bagian tubuh lain. Gejala-gejala umum yang sering disalahartikan atau diabaikan meliputi: sering buang air kecil, terutama pada malam hari, kesulitan memulai atau menghentikan buang air kecil, aliran urine yang lemah atau terputus-putus, serta rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil. Pada beberapa kasus, penderita juga bisa mengalami nyeri saat ejakulasi atau adanya darah dalam urine atau air mani.

Gejala-gejala ini memang dapat mirip dengan kondisi lain yang kurang serius seperti ISK atau hiperplasia prostat jinak (BPH) atau prostatitis (radang prostat), yang juga umum terjadi pada pria. Kesamaan gejala inilah yang membuat diagnosis awal sering kali terlewat atau salah. Peradangan pada prostat akibat infeksi (prostatitis) juga dapat menimbulkan rasa sakit saat buang air kecil, sering buang air kecil, dan aliran urine yang lemah.

Namun, ketika kanker prostat telah mencapai stadium lanjut, gejalanya akan jauh lebih parah dan meluas. Tanda-tanda stadium akhir dapat meliputi nyeri atau kekakuan yang terus-menerus di daerah panggul, punggung bawah, pinggul, tulang rusuk, atau paha atas. Penyebaran sel kanker ke tulang belakang dapat menyebabkan kompresi sumsum tulang belakang, yang jika tidak segera ditangani dapat mengakibatkan kerusakan saraf dan kelumpuhan. Selain itu, kanker yang menyebar ke liver bisa menyebabkan nyeri perut dan kekuningan pada mata dan kulit (jaundice), sedangkan penyebaran ke paru-paru dapat menimbulkan gejala pernapasan. Penurunan berat badan dan kelelahan yang tidak dapat dijelaskan juga merupakan indikator kanker stadium lanjut.

Untuk diagnosis yang akurat dan komprehensif, pemeriksaan prostat rutin sangatlah penting. Metode deteksi meliputi pemeriksaan colok dubur (Digital Rectal Exam/DRE) untuk meraba kondisi kelenjar prostat, tes darah PSA (Prostate-Specific Antigen) untuk mengukur kadar protein PSA, serta pemeriksaan pencitraan seperti USG transrektal atau MRI. Biopsi prostat adalah cara paling akurat untuk mengonfirmasi kanker prostat, terutama jika hasil tes lain menunjukkan kecurigaan tinggi.

Para ahli kesehatan menegaskan pentingnya deteksi dini kanker prostat. Jika terdeteksi pada stadium awal, peluang keberhasilan pengobatan dan kelangsungan hidup jauh lebih tinggi, dengan angka harapan hidup 10 tahun mencapai di atas 90 persen. Sebaliknya, jika ditemukan pada stadium lanjut, angka harapan hidup dapat menurun drastis hingga 50%. Pria, terutama yang berusia di atas 50 tahun atau memiliki riwayat keluarga dengan kanker prostat, disarankan untuk berdiskusi dengan dokter mengenai skrining rutin. Deteksi dini memberikan kesempatan untuk intervensi tepat waktu dan hasil pengobatan yang lebih baik.