Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Kesaksian Wanita: 5 Kali Stroke Pasca Pijat Kretek, Sebuah Peringatan

2025-11-21 | 07:15 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-21T00:15:36Z
Ruang Iklan

Kesaksian Wanita: 5 Kali Stroke Pasca Pijat Kretek, Sebuah Peringatan

Seorang wanita berusia 30 tahun di Amerika Serikat, Haley Schoen, telah membagikan kisahnya yang memilukan setelah mengalami lima kali serangan stroke. Kondisi serius ini, menurut pengakuannya, terjadi usai menjalani "pijat kretek" atau terapi chiropractic.

Awal mula keluhan Schoen pada Januari 2019 adalah nyeri yang ia duga sebagai saraf terjepit, setelah melompat dari panjat tebing dalam ruangan setinggi 4,5 meter. Beberapa hari kemudian, seorang rekannya menyadari perubahan pada cara berjalan Schoen dan menyarankan agar ia memeriksakan diri. Ketika keluhannya memburuk, Schoen memutuskan untuk mengunjungi seorang chiropractor.

Kasus Schoen menambah daftar panjang laporan mengenai risiko potensial dari terapi manipulasi tulang belakang atau "kretek" pada area leher. Sebelumnya, telah dilaporkan kasus tragis yang menimpa Caitlin Jensen (28) asal Georgia, AS, yang mengalami stroke parah dan cedera otak setelah pijat kretek leher, mengakibatkan kelumpuhan dan kehilangan kemampuan bicara. Demikian pula, Mariah Bond (29), seorang perawat, juga mengalami stroke setelah arteri di lehernya robek usai terapi chiropractor untuk mengatasi leher kaku.

Para ahli kesehatan mengingatkan bahwa pijat kretek, yang dalam dunia medis dikenal sebagai terapi chiropractic, meskipun diyakini memberikan manfaat oleh sebagian orang, memiliki potensi bahaya jika tidak dilakukan oleh praktisi yang terlatih dan berlisensi. Manipulasi tulang belakang, terutama di area leher yang sensitif, dapat berisiko menyebabkan cedera pada pembuluh darah dan saraf penting yang terhubung langsung ke otak. Risiko yang patut diwaspadai termasuk kerusakan pembuluh darah, cedera saraf, bahkan stroke.

Spesialis ortopedi dr. Phedy SpOT(K)-Spine menyatakan bahwa terapi kretek tidak disarankan untuk pasien dengan kondisi tertentu, seperti skoliosis, karena dapat merusak sendi dan bantalan tulang. Efek nyaman yang dirasakan setelah terapi "kretek" seringkali hanya bersifat sementara dan tidak mengatasi akar masalah. Alih-alih, disarankan untuk mengatasi pegal atau kekakuan otot dengan olahraga rutin, peregangan, dan melatih postur.

Pijat kretek yang dilakukan tidak tepat dapat memperparah kondisi seperti pengapuran sendi, cedera ligamen, patah tulang, dan saraf terjepit. Penting untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh dan berkonsultasi dengan profesional medis sebelum menjalani perawatan ini, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat osteoporosis, kelainan tulang belakang, kanker tulang belakang, atau peningkatan risiko stroke.