
Elmi Nurfianty Ramlan, yang akrab disapa Abby (35), dan suaminya, Mohammad Hafiz (43), dari Singapura, kini menghadapi kenyataan pahit menjalani perawatan bersama akibat gagal ginjal yang keduanya derita. Kisah haru pasangan suami istri ini menjadi sorotan, menggambarkan perjuangan dan ketahanan mereka dalam menghadapi cobaan kesehatan yang berat.
Perjalanan Abby dengan penyakit ginjal bermula pada tahun 2014, saat ia berusia 24 tahun, ketika didiagnosis menderita penyakit ginjal kronis stadium 3, tak lama setelah bertunangan dengan Hafiz. Beberapa tahun kemudian, kondisi Abby memburuk menjadi gagal ginjal, mengharuskannya menjalani cuci darah atau dialisis sekitar tiga kali seminggu. Menghadapi rutinitas dialisis yang memakan waktu, Abby kesulitan untuk bekerja penuh waktu, sehingga ia beralih menjadi pembuat kue dan memulai bisnis rumahan yang menjual kue tart pada tahun 2020. Kondisi kesehatannya semakin memburuk pada tahun 2024 ketika ia mengalami gagal jantung, sebuah komplikasi akibat seringnya menjalani sesi dialisis.
Selama bertahun-tahun, Hafiz selalu menjadi pendamping setia Abby, mengantarkannya menjalani sesi dialisis dan mencari pekerjaan yang fleksibel agar bisa terus merawat istrinya. Namun, cobaan tak terduga datang pada tahun 2024 ketika Hafiz mendadak pingsan di pusat perbelanjaan. Diagnosis mengejutkan kemudian mengungkapkan bahwa Hafiz juga mengidap gagal ginjal, sebuah fakta yang membingungkan mengingat ia selalu menjaga pola makan dan gaya hidup sehat dengan berolahraga seperti sepak bola dan memancing di waktu luang.
Kini, pasangan ini sering mengunjungi rumah sakit bersama-sama, menjalani perawatan yang sama. Hafiz kini memahami sepenuhnya kelelahan dan tantangan yang telah dilalui Abby selama bertahun-tahun. Mereka saling memberikan dukungan moral, menguatkan satu sama lain di tengah perjuangan harian melawan penyakit. Sikap positif menjadi kunci bagi Abby dalam menghadapi kondisi ini. Kisah mereka menyoroti pentingnya kebersamaan dan ketangguhan dalam menghadapi penyakit kronis, serta harapan hidup yang terus menyala meskipun di tengah rutinitas medis yang berat.