
Seorang remaja berusia 18 tahun di Busan, Korea Selatan, meninggal dunia di dalam ambulans setelah delapan rumah sakit menolak untuk merawatnya. Peristiwa tragis ini, yang terjadi pada 20 Oktober 2025, telah memicu kemarahan publik dan menyoroti krisis kekurangan dokter spesialis di negara tersebut, khususnya di bidang pediatri dan neurologi pediatri.
Remaja laki-laki tersebut ditemukan kejang-kejang dan kesulitan bernapas di dekat sekolahnya sekitar pukul 06:17 pagi oleh seorang guru. Ambulans tiba di lokasi sekitar 15 hingga 16 menit kemudian, pada pukul 06:33 pagi. Meskipun paramedis tidak menemukan luka luar yang jelas, investigasi polisi kemudian mengungkapkan bahwa remaja tersebut sebelumnya jatuh dari gedung sekolah.
Tim medis berulang kali menghubungi rumah sakit untuk merujuk remaja tersebut, namun menghadapi penolakan dari delapan fasilitas medis. Lima rumah sakit besar menolak karena tidak adanya spesialis neurologi pediatri. Di Korea Selatan, pasien berusia 18 tahun masih dikategorikan sebagai pasien pediatri. Pencarian rumah sakit berlangsung hampir satu jam saat remaja itu berada di dalam ambulans. Selama waktu tersebut, kondisinya memburuk dan ia mengalami henti jantung sekitar pukul 07:25 hingga 07:30 pagi. Meskipun rumah sakit wajib menerima pasien henti jantung, remaja tersebut dinyatakan meninggal dunia saat tiba di fasilitas medis terdekat.
Tragedi ini kembali menyoroti menurunnya layanan pediatri dan masalah kekurangan dokter di Korea Selatan. Negara ini memiliki salah satu rasio dokter terendah di antara negara maju, yakni 2,6 dokter per 1.000 penduduk. Usulan pemerintah untuk menambah kuota mahasiswa kedokteran sebelumnya bahkan memicu aksi mogok kerja oleh para dokter pada awal tahun ini. Insiden penolakan pasien seperti ini bukan kali pertama terjadi; sebelumnya seorang wanita berusia 80-an dan seorang pria dengan nyeri perut juga meninggal setelah ditolak oleh beberapa rumah sakit. Kekurangan tenaga pediatri menjadi masalah yang sangat serius, dengan jumlah klinik anak yang menurun 12,5 persen dalam lima tahun terakhir.