:strip_icc()/kly-media-production/medias/5361010/original/077271100_1758773414-WhatsApp_Image_2025-09-25_at_10.59.59_e5bff1c3.jpg)
Pemasangan panel surya di rumah minimalis menjadi topik menarik seiring meningkatnya kesadaran akan efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan. Rumah minimalis, dengan ciri khas desain sederhana dan fungsionalitas maksimal, membutuhkan pertimbangan khusus dalam mengintegrasikan teknologi ini.
Manfaat Panel Surya untuk Rumah Minimalis
Secara umum, panel surya menawarkan berbagai keuntungan. Pemanfaatannya dapat menghemat biaya listrik bulanan secara signifikan, bahkan hingga 50-80% untuk rumah tangga. Energi surya juga merupakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi udara atau emisi gas rumah kaca, sehingga berkontribusi pada penurunan dampak perubahan iklim. Selain itu, rumah dengan panel surya cenderung memiliki nilai properti yang lebih tinggi di pasaran. Kemandirian energi juga menjadi keunggulan, terutama saat terjadi pemadaman listrik.
Untuk rumah minimalis, meskipun konsumsi listrik cenderung lebih rendah, penghematan ini tetap signifikan. Sebagai contoh, sistem panel surya 2 kWp mampu menghasilkan sekitar 7-8 kWh per hari atau 220-240 kWh per bulan, yang bisa menghemat sekitar Rp 330.000 per bulan atau Rp 4.000.000 per tahun.
Tantangan dan Pertimbangan Estetika
Salah satu kekhawatiran utama bagi pemilik rumah minimalis adalah dampak estetika. Panel surya memerlukan ruang yang cukup luas untuk pemasangan, terutama untuk sistem yang lebih besar. Namun, kini tersedia desain panel surya yang dapat menyatu secara harmonis dengan arsitektur modern, bahkan ada panel surya yang dapat berfungsi sebagai genteng, memberikan kesan modern, indah, dan kompak tanpa membutuhkan lahan tambahan. Untuk atap datar, tersedia sistem mounting khusus yang memungkinkan panel dipasang pada sudut optimal untuk penyerapan sinar matahari maksimal, dengan tetap menjaga estetika. Ukuran panel surya standar untuk hunian biasanya sekitar 1,65 meter x 1 meter (65 inci x 39 inci), dengan rata-rata watt antara 300 dan 400 watt per unit. Panel dengan 60 sel adalah pilihan populer untuk rumah tinggal, menawarkan keseimbangan ukuran dan daya yang baik.
Biaya awal pemasangan panel surya masih tergolong tinggi, menjadi salah satu kekurangan utama. Untuk kebutuhan rumah tangga, biaya pemasangan panel surya dapat berkisar antara Rp 14 juta hingga Rp 28 juta, atau Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per meter persegi. Paket panel surya 1 kWp untuk daya PLN 1.300 VA dapat mencapai Rp 32,9 juta, sudah termasuk survey, instalasi, dan pengurusan izin. Sementara paket 4 kWp bisa mencapai sekitar Rp 69 juta, termasuk pemasangan profesional, inverter, dan komponen lainnya.
Kinerja panel surya juga sangat bergantung pada sinar matahari langsung, sehingga produksi energi akan menurun pada hari mendung atau malam hari. Selain itu, panel surya umumnya tidak mudah dipindahkan, dengan biaya pemindahan yang mahal dan risiko kerusakan.
Regulasi dan Insentif Pemerintah
Pemerintah Indonesia terus mendorong penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dengan berbagai regulasi dan insentif. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 2 Tahun 2024 yang menggantikan Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2021, telah menghapus batasan kapasitas PLTS Atap hingga 100% dari daya terpasang PLN. Selain itu, mekanisme ekspor-impor listrik juga dihapuskan, dan pemerintah memperkenalkan kuota pengembangan sebesar 1,59 GW untuk periode 2024–2028. Kementerian ESDM juga memberikan insentif berupa e-voucher atau potongan biaya pemasangan melalui program Hibah Sustainable Energy Fund (SEF) untuk menarik minat konsumen.
Pemasangan PLTS Atap memerlukan izin dari PLN jika menggunakan sistem on-grid (terhubung dengan jaringan listrik PLN) dan harus dilakukan oleh perusahaan serta tenaga ahli bersertifikat untuk memastikan konfigurasi yang sesuai standar dan tidak mengganggu jaringan listrik PLN. Pemohon insentif harus merupakan pelanggan PLN yang akan memasang PLTS Atap dan belum beroperasi per tanggal 1 Desember 2021, serta menyertakan NIK/NIB.
Kesimpulan
Mempertimbangkan aspek estetika, biaya, dan manfaat lingkungan, pemasangan panel surya di rumah minimalis sangat layak. Meskipun investasi awal tinggi, penghematan jangka panjang dan kontribusi terhadap lingkungan menjadi daya tarik utama. Dengan perkembangan teknologi dan dukungan pemerintah, solusi panel surya yang lebih terintegrasi dan efisien secara visual semakin tersedia, menjadikan rumah minimalis tidak hanya hemat energi tetapi juga modern dan berkelanjutan.