:strip_icc()/kly-media-production/medias/5393811/original/052365300_1761615716-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_13.12.49.jpeg)
Semangat gotong royong kembali membara di kalangan pemuda Indonesia, terwujud dalam aksi nyata pembangunan rumah layak huni bagi keluarga berpenghasilan rendah. Inisiatif ini tidak hanya mengatasi tantangan backlog perumahan nasional yang mencapai lebih dari 12 juta unit, tetapi juga menumbuhkan harapan dan solidaritas di tengah masyarakat.
Salah satu sorotan utama adalah kegiatan "28UILD 2025" yang digagas oleh Habitat for Humanity Indonesia. Acara ini berhasil menggerakkan sekitar 400 relawan muda dari berbagai latar belakang, yang secara serentak turun tangan membangun rumah di tiga lokasi berbeda: Tangerang, Yogyakarta, dan Gresik pada Sabtu, 25 Oktober 2025. Kegiatan ini diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2025, menegaskan kembali peran pemuda sebagai agen perubahan bangsa.
Handoko Ngadiman, National Director Habitat for Humanity Indonesia, menyampaikan, "Pemuda adalah harapan dan sudah membuktikan dalam sejarah sebagai pembawa perubahan bagi bangsa Indonesia. Melalui 28UILD, kami ingin mengajak para pemuda untuk terus berani bermimpi dan bertindak untuk turut membangun Indonesia yang lebih baik."
Para relawan muda ini terlibat langsung dalam berbagai tahapan pembangunan rumah, mulai dari pemasangan tembok, pengecatan, hingga pembentukan pondasi. Suasana di lapangan dipenuhi tawa dan percakapan hangat, mencerminkan rasa bangga serta kepedulian untuk berkontribusi bagi sesama. Sejumlah influencer seperti Han Chandra dan komunitas Act of Love yang didirikan oleh Cinta Laura turut bergabung, menyatukan energi dalam aksi sosial ini.
Selain pembangunan fisik, 28UILD 2025 juga menjadi wadah bagi ekspresi kreativitas pemuda melalui lomba desain kaus, yel-yel, jingle, dan liputan kegiatan dengan total hadiah Rp16 juta. Lomba ini bertujuan untuk menyalurkan ide, energi, dan kreativitas generasi muda dalam menggaungkan pesan pentingnya hunian layak bagi semua.
Gerakan pemuda ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam program "Gerakan Nasional Gotong Royong Bangun Rumah untuk Rakyat" yang dicanangkan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Menteri PKP, Maruarar Sirait, telah menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk merealisasikan target 3 juta rumah per tahun, yang terdiri dari 2 juta rumah di pedesaan dan 1 juta apartemen di perkotaan. Pada 1 November 2024, groundbreaking pembangunan 250 unit rumah gratis tipe 60/36 bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) telah dilakukan di Desa Sukawali, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, di atas lahan seluas 2,5 hektare.
Inisiatif besar ini mendapat dukungan dari berbagai pihak swasta. Sugianto Kusuma atau Aguan, CEO Agung Sedayu Grup, menyatakan komitmennya untuk membangun 10 ribu rumah pada tahun 2025 melalui dana CSR sebesar Rp60 miliar, setelah sebelumnya sukses membangun 6.800 rumah melalui Yayasan Buddha Tzu Chi. Selain itu, Grup Adaro juga telah memulai pembangunan bertahap 500 rumah gratis bagi MBR di sekitar wilayah operasionalnya di Kalimantan Selatan. PT Bumi Samboro Sukses juga turut menyumbangkan lahan untuk program pembangunan rumah gratis ini.
Pemerintah sendiri telah menyiapkan anggaran sebesar Rp8 triliun untuk tahun 2026 yang akan difokuskan untuk memperbaiki rumah tidak layak huni di seluruh Indonesia, dengan harapan dapat mengatasi backlog perumahan yang mencapai 12,7 juta unit berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) 2023. Melalui semangat gotong royong dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan partisipasi aktif generasi muda, upaya mewujudkan rumah layak huni bagi setiap keluarga Indonesia terus diperkuat, menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik dan bermartabat.