Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Regina Phoenix di Konser Blackpink: Saat Euforia Melebihi Batas Aman

2025-11-20 | 17:09 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-20T10:09:39Z
Ruang Iklan

Regina Phoenix di Konser Blackpink: Saat Euforia Melebihi Batas Aman

Selebgram Regina Phoenix menjadi sorotan publik setelah aksinya di konser BLACKPINK "DEADLINE Tour" di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu, 1 November 2025, viral di media sosial. Ia menuai kritik pedas dari warganet karena dianggap menunjukkan sikap ceroboh akibat antusiasme berlebihan, yang berujung pada menghalangi pandangan seorang penggemar cilik.

Insiden tersebut terjadi saat sesi "battle dance" yang menyorot penonton untuk tampil di videotron. Dalam rekaman yang beredar, Regina terlihat berdiri dan menari di atas kursi, hingga menutupi seorang anak kecil bernama Ghendis yang sudah lebih dulu berdiri dan antusias menari di depannya. Aksi Regina ini memicu kecaman luas, dengan banyak warganet menilai tindakannya sebagai bentuk keegoisan dan kurangnya empati terhadap anak kecil tersebut.

Menanggapi kritik yang membanjir, Regina Phoenix akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui akun Instagram dan TikTok pribadinya pada Minggu, 2 November 2025. Ia mengakui bahwa tindakannya adalah sebuah "tindakan bodoh" dan merupakan "refleks" karena terlalu bersemangat. "Lesson learned. Maafin aku yang super reckless ini. It won't happen again," tulis Regina dalam klarifikasinya. Regina juga menegaskan bahwa dirinya telah menghubungi dan meminta maaf secara langsung kepada Ghendis dan ibunya, Ozarazellova, serta memastikan kondisi Ghendis baik-baik saja. Ia menjelaskan bahwa sebelum insiden tersebut, mereka sudah berinteraksi dan bersenang-senang bersama.

Seorang saksi mata, William, yang duduk berdekatan dengan Regina dan Ghendis, menjelaskan bahwa insiden itu terjadi saat layar, musik, dan kamera hanya menyorot penonton untuk hiburan, tanpa adanya anggota BLACKPINK di panggung. William memastikan bahwa antusiasme berlebihan Regina adalah murni karena kegembiraan, bukan niat sengaja untuk "merebut momen" Ghendis.

Kasus Regina Phoenix ini menjadi pengingat pentingnya mengendalikan emosi dan sikap ceroboh di ruang publik. Antusiasme yang berlebihan, jika tidak diimbangi dengan kesadaran akan lingkungan sekitar, dapat berdampak negatif pada pengalaman orang lain dan bahkan merusak hubungan sosial. Dalam konteks kesehatan mental, perilaku egois yang berlebihan disebut dapat berdampak negatif pada hubungan sosial dan kesejahteraan mental individu. Para ahli menyarankan pentingnya mengembangkan empati dan melakukan evaluasi perilaku sebagai langkah awal untuk memperbaiki diri.